Langsung ke konten utama

Perempuan Muyu Dalam Pengasingan

Tulisan ini adalah nukilan dari buku Riset Etnografi Kesehatan pada Etnis Muyu di Boven Digoel. Singkat cerita adalah sebagai berikut 

Atas nilai-nilai tradisi yang berlaku di etnik Muyu maka inilah yang terjadi pada seorang perempuan yang sedang hamil. Pada saat akan bersalin seorang perempuan Muyu harus keluar dari rumah induk untuk diasingkan. Suaminya akan membuatkan sebuah pondok kecil berjarak 10-20 meter dari rumah induk bila tanah di lingkungan rumahnya tidak rata atau bahkan dekat jurang. Jarak itu akan semakin hingga 50 meter, bila tanah lingkungan cenderung dataran. Pondok kecil ini dinamai tana barambon ambip. 

Tana barambon ambip terdiri dari tiga suku kata dalam bahasa Muyu yang mempunyai arti; tana = anak; barambon = tempat; ambip=rumah. Secara harfiah diartikan sebagai tempat untuk melahirkan seorang anak. Arti yang sederhana dan netral.

Tana barambon ambip berukuran 2 meter x 2 meter, disediakan untuk ibu melahirkan bayi hingga tali pusat pupus pasca perlainan. (puput dalam bahasa jawanya). Pondok kecil tersebut dibuat dari dinding dan atap daun rumbia.

Dalam pondok biasanya disediakan kayu bakar untuk mencegah ibu dan bayinya dari hawa dingin. Sedangkan makanan dikirim dari rumah induk oleh saudara perempuan atau ibu dari perempuan yang bersalin. 

Menarik bukan ?




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TARIF PELAYANAN PUSKESMAS NGADIROJO

A. TARIF PEMERIKSAAN PENDAFTARAN B. TARIF PEMERIKSAAN UMUM C. TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN IBU DAN ANAK D. TARIF RUJUKAN E. TARIF PELAYANAN LABORATORIUM